(IANN
news) Jakarta - Kompetisi antara dua perusahaan teknologi dunia,
Microsoft dan Google, terus berlangsung secara menarik. Persaingan
keduanya bahkan berujung saling serang dan kritik terhadap layanan yang
dimiliki masing-masing.
Misalnya
yang dilakukan Microsoft. Baru-baru ini, Microsoft meluncurkan kampanye
anti-Google dengan meluncurkan sebuah situs baru, Scroogled.com.
Microsoft
mengatakan situs ini muncul untuk menyerang "praktik belanja yang tidak
adil dalam sistem 'pay to rank' yang dimiliki Google". Kebijakan "pay
to rank" merupakan sistem baru yang didesain untuk menjual spot dalam
pencarian. Untuk muncul di peringkat teratas pada pencarian, maka
diharuskan membayar dengan jumlah tertentu.
"Sederhananya,
semua hasil pencarian belanja yang didapat pengguna karena itu
merupakan iklan yang membayar," kritik Microsoft di situsnya. "Kami
mengatakan bahwa ketika Anda membatasi pilihan dan peringkat mereka
dengan pembayaran, konsumen bisa ke Scroogled," tambah Microsoft.
Situs
Scroogled menawarkan sebuah cara yang transparan dalam hasil pencarian
di mesin pencari besutan Microsoft, Bing. Ini merupakan serangkaian
serangan anti-Google terbaru dari Microsoft.
Sebelumnya,
perusahaan pembuat perangkat lunak ini meluncurkan "Bing it on" dengan
sebuah kampanye TV, yang terlihat menantang hasil pencarian Google untuk
bersaing dengan Bing. Microsoft sebelumnya juga telah menyerang
perubahan kebijakan privasi Google dengan iklan surat kabar dan video
Gmail-man.
Tim
Bing meletakkan beberapa komitmen yang kuat untuk pendekatan hasil
belanja. Di antaranya adalah sebuah janji untuk tidak "beralih ke sistem
'pay to rank' yang memungkinkan beberapa hasil pencarian belanja tampil
lebih tinggi daripada yang lain (yang tak membayar)."
"Kami
memahami bahwa pencarian berkembang, dan itulah sebabnya kami bekerja
keras untuk memastikan bahwa semua jenis informasi baru serta layanan
dapat disampaikan, dengan jelas dan terpercaya. Baik sebagai hasil
pencarian atau iklan," jelas Microsoft dalam blog resmi Bing.
Microsoft
menyebutkan upaya yang dilakukannya akan membantu konsumen memahami
praktik Google Shopping tentang sistem "pay to rank". "Kami juga
menyerukan Google untuk menghentikan sistem 'pay to rank', sistem bagi
hasil pencarian belanja mereka, dan menghadirkan kepada pembeli apa yang
mereka harapkan, yaitu sebuah pencarian yang jujur," ucap Microsoft.
Dengan demikian, para calon pembeli bisa membedakan, mana hasil pencarian, dan mana yang sebenarnya merupakan iklan.
Seperti
dilansir dari The Verge, langkah Microsoft tersebut kemudian diikuti
perubahan yang dilakukan oleh Google. Caranya, dengan membuat sebuah
model yang memungkinkan merchant membayar baik per klik atau per
transaksi untuk dimasukkan dalam Google Shopping.
Source
No comments:
Post a Comment